Satuan Reserse Kriminal Polri dan jajarannya menggerebek sebuah restoran internet di Kisaran. Selama penggerebekan, petugas menangkap tujuh anak karena melihat situs porno dan perjudian online.
baca juga: Transaksi Jual Beli Chip Higgs Domino, 3 Warga Kepulauan Meranti Diamankan Petugas Kepolisian!
Untuk ketujuh anak tersebut masing-masing memiliki E, K, RS, P, H, Y, dan TK. J.L. Tujuh anak telah ditangkap di dua kafe online di Rivai.
Kami memiliki dua kafe internet yang masing-masing menjadi tempat penggerebekan Plusnet dan Xnet. Dari dua situs online tersebut, kami bertemu dengan sejumlah anak yang membuka acara pornografi dan bermain judi online dalam bentuk permainan poker,” kata Kapolres Asahan, Kepala CID. , AKP. Beli Samara, Senin (5/12/2016).
Dia mengatakan serangan kali ini ditujukan untuk pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur. Sampai saat ini kasus penganiayaan sebagian besar terjadi karena korban dan pelakunya adalah anak-anak.
Kami juga menemukan sejumlah kasino online yang memotong waktu siaran mereka. “Kali ini razia masih dalam tahap sosialisasi,” kata Bayou.
Berdasarkan data dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Asahan, pada tahun 2015 saja terdapat 104 kasus penganiayaan terhadap anak perempuan yang dilaporkan. Sementara pada 2016, angka tersebut meningkat menjadi 185.
“Ini adalah sesuatu yang sangat kami khawatirkan, dan kebanyakan pelecehan sebenarnya berasal dari siaran pornografi di situs Internet,” kata Pidam Medan, mantan Kapolri (Ray / Tribune-medan.com).
Galeri Foto: Sejumlah anak di kota Kisaran di Asahan ditangkap dalam penggerebekan Satreskrim oleh Polsek Asahan Pada Hari Senin (5/12/2016)
Sumber: Tribunnews.com