Pandemi menyentuh seluruh bidang kehidupan. Termasuk UMKM yang kini jatuh bangun menghadapi krisis akibatnya. Banyak dari mereka yang kesulitan mendapatkan pemasukan akibat sepinya pembeli. Hal ini dirangkum dalam Berita UMKM di Sulawesi Tengah.
Saat ini sebanyak 19.193 UMKM diusulkan ke kementrian koperasi dan UMKM oleh Diskop UMKM Naker untuk menerima bantuan terkait covid-19. Bantuan yang disalurkan tersebut adalah bantuan dan setimulan pemulihan perekonomian masa pandemi.
Banyak berita UMKM Sulawesi Tengah terbaru oktober. Pemerintah setempat meluncurkan gerai dan aplikasi digital guna menguatkan UMKM. Bantuan dari pemerintah pusat untuk UMKM dan masih banyak lagi. Selengkapnya simak tulisan di bawah ini!
Pemerintah Sulteng Luncurkan Gerai dan Aplikasi Digital
Tujuan diluncurkan aplikasi digital tersebut untuk membantu pemasaran produk koperasi dan UMKM. Melalui gerai dan aplikasi digital diharapkan kedua sektor tersebut tetap dapat berkembang pesat.
Gerai dan aplikasi digital tersebut diresmikan pada hari Selasa oleh gubernur Sulteng Longki Djanggola di Dinas Koperasi dan UMKM, Kota Palu. Yongki juga mengajak seluruh pelaku UMKM sebagai tulang punggung ekonomi bangsa, terutama masa pandemi ini.
Sementara itu, Longki juga mengatakan bahwa pemulihan sektor UMKM menjadi fokus pemerintah melalui dana PEN. Pemerintah pusat juga memberikan dana hibah sebesar 2,4 juta rupiah guna membantu percepatan pengembangan UMKM ini.
Berita UMKM Sulawesi tengah yaitu pemerintah daerah melalui APBD perubahan Sulteng 2020 juga mengalokasikan dana sebesar 500 juta rupiah. Dana ini berguna untuk membantu koperasi dan UMKM yang berbentuk natura atau barang.
Baca juga: Inilah 7 Keuntungan Pesan Baju di Konveksi Baju
Palu Gelontorkan Dana Sebesar 10 Milyar
Melalui APBD pemerintah Kota Palu, Sulteng telah menggelontorkan dana sebesar 10 milyar rupiah untuk pengembangan UMKM. Anggaran tersebut ditujukan kepada pengusaha produktif. Namun, sejauh ini baru sedikit yang mengajukan proposal terkait dana tersebut.
Pemberian dana tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki perekonomian masyarakat yang terkena dampak bencana. Dalam hal ini wali kota Palu menginstruksikan Lurah untuk lebih menggalakkan masyarakat membentuk kelompok UMKM.
Pertumbuhan UMKM baru mencapai 20 hingga 30 persen. Pasalnya modal untuk pengembangannya masih terbatas. Sedangkan bantuan dan stimulan yang diberikan untuk saat ini baru berupa bantuan sosial.
Pemerintah setempat belum memberikan bantuan secara khusus untuk pelaku UMKM. Terkecuali bagi mereka yang menggunakan alternatif lain, yakni melakukan pinjaman di lembaga perbankan atau permodalan.
60 Persen Omzet UMKM Anjlok Akibat Pandemi
Selanjutnya adalah terkait omzet. Kepala Diskop UMKM dan Tenaga Kerja kota Palu menyebutkan 60 persen omzet UMKM anjlok hingga 60 persen. Hal ini terjadi karena adanya kebijakan pemerintah terkait pembatasan aktivitas di luar rumah.
Setelah diterapkannya new normal, Ia berharap masyarakat dapat menggunakan peluang ini secara maksimal untuk mengembangkan UMKM. Tentunya belum bisa normal, dan harus bertahap. Akan tetapi, itu cukup menjadi angin segar bagi pelaku UMKM dan usaha mikro.
Menurutnya pertumbuhan UMKM dipengaruhi oleh daya beli masyarakat sehingga dengan berlakunya new normal cukup membantu. Apabila kondisi sudah normal kembali dan daya beli tinggi, dapat diprediksi UMKM dapat berkembang pesat.
Kota Palu Memberi Kelonggaran Untuk Pelaku UMKM
Pada new normal pemerintah Kota Palu memberikan kelonggaran kegiatan ekonomi warga. Mulai dari aktivitas warung, pasar, toko dan UMKM. Sedangkan pembatasan perjalanan dilakukan demi mempercepat penanganan penyebaran covid-19
Pembatasan perjalanan tersebut merupakan upaya untuk memutus mata rantai covid. Bahkan tiap pintu keluar masuk kota Palu diperketat sehingga penyebaran virus masih terkendali. Selain itu, untuk wilayah kota Palu sendiri Pemerintah memiliki respon tinggi.
BRI Salurkan PEN untuk UMKM
Bank BRI Sulteng telah menyalurkan kredit untuk UMKM senilai 23,05 milyar rupiah. Pimpinan cabang BRI Palu Ekwan Darmawan mengatakan dana PEN tersebut sudah disalurkan sejak 1 sampai 23 Juli 2020. Dana tersebut khusus segmen retail dan mikro.
Selanjutnya yaitu terdapat nasabah 48 BRI menjadi usaha UMKM reatil yang tersebar di Palu, Poso, Banggai, Tolitoli, dan Morowali. Nasabah tersebut telah menerima dana PEN sejumlah 22,13 milyar rupiah.
Menurut Ekwan yang berhak menerima dana PEN tersebut adalah pelaku UMKM Sulteng yang terdampak oleh pandemi. Yakni pelaku UMKM yang kreditnya direlaksasi tetapi prospeknya masih menjanjikan.
19 Ribu UMKM Palu Bakal Dapat Stimulan Covid-19
Sebanyak 19.193 UMKM yang telah diusulkan oleh Diskop UMKM dan Tenaga Kerja sudah sesuai verifikasi. Sebagaimana kuota yang telah ditentukan, sekitar 12 juta pelaku usaha mikro akan mendapatkan stimulan pemulihan ekonomi.